Search

Mengulik Perbedaan Serangan Jantung, Henti Jantung dan Gagal Jantung

post-title

Kalau berkaitan dengan jantung, pasti orang-orang kebanyakan langsung menyebutnya sebagai "penyakit jantung." Padahal, serangan jantung, henti jantung dan gagal jantung adalah tiga hal yang berbeda. Mulai dari gejala hingga penyebab.

Memang semuanya menyangkut jantung sebagai organ vital, tapi sebagai perawat kamu harus tahu perbedaan mendasar dari tiga kondisi medis tersebut. Jadi, yuk menguliknya!

Serangan Jantung

Penyebabnya karena darah pembawa oksigen gagal mengalir ke jantung lantaran terhalang bekuan darah atau plak di arteri. Akibatnya, otot-otot jantung tak berfungsi optimal sehingga akhirnya mati perlahan-lahan akibat dibiarkan secara terus menerus tanpa penanganan.

Di sisi lain, kejang (spasme) di arteri koroner juga bisa memicu serangan jantung, bahkan ketika penderitanta sama sekali tidak pernah mengalami pengerasan arteri. 

Serangan jantung biasa terjadi pada korban yang mengalami asfiksia dalam kejadian stampede. Berdesak-desakan membuat paru-paru tertekan hingga tak bisa mendapat asupan oksigen maksimal. Oleh karena itu, jenis pertolongan pertama yang dilakukan pada korban stampede adalah memperbaiki jalur napas.

Gejalanya sendiri bisa berbeda pada laki-laki dan perempuan. Tapi ada beberapa yang identik, seperti :

- Nyeri atau rasa tertekan di tengah dada, terjadi selama beberapa menit atau timbul-tenggelam;

- Sesak napas, biasanya terjadi pada wanita;

- Kelelahan yang dialami berhari-hari hingga berminggu-minggu;

- Nyeri di bagian tengah dada, bisa menjalar ke leher, punggung, rahang, lengan, dan perut di atas pusar;

- Sakit perut;

- Keringat dingin;

- Merasa mual secara terus menerus;

- Jantung berdebar kencang;

- Irama jantung tidak normal (Aritmia);

- Hilang kesadaran (pingsan);

- Selalu merasa gelisah; dan

- Kebiruan di area bibir, tangan, atau kaki.

Kendati demikian, penyebab utama serangan jantung adalah masalah pada sirkulasinya. Karena itulah penderitanya perlu segera dilarikan ke Rumah Sakit untuk mengatasi penyumbatan serta memperbaiki aliran darah ke jantung.

Selain itu, tim medis biasanya akan memberikan aspirin sebagai pertolongan pertama untuk membantu mencegah penggumpalan darah atau memberi nitrogliserin untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh pasien.

Henti Jantung (Cardiac Arrest)

Seperti namanya, penyebabnya adalah ketika detak jantung tiba-tiba berhenti atau tidak berfungsi. Kondisi ini akibat gangguan aliran listrik jantung yang dipicu masalah di ritme jantung.

Akibat jantung berhenti berdetak, organ-organ vital lain dalam tubuh manusia --contohnya otak dan paru-paru-- tidak mendapatkan cukup asupan darah yang mengandung oksigen. Kalau tidak segera ditangani, pasien yang mengalami cardiac arrest dapat mengalami kematian hanya dalam hitungan menit.

Lalu apa perbedaannya dengan kondisi sebelumnya? Serangan jantung terjadi akibat masalah sirkulasi jantung, sedang cardiac arrest disebabkan masalah listrik jantung. Mayoritas kasus serangan jantung tidak selalu berujung pada henti jantung. Tapi, serangan jantung selalu menjadi biang kerok henti jantung.

Kondisi ini biasa dialami oleh olahragawan. Salah satu yang terbaru yakni yang menimpa pemain Timnas Sepak Bola Denmark, Christian Eriksen, pada ajang Piala Eropa 2020. Kenapa mereka jadi yang terbanyak? Ternyata seorang olahragawan memiliki otot jantung yang lebih tebal daripada non-olahragawan, ini lantaran endurance training (latihan daya tahan) yang rutin mereka jalani.

Denyut jantung olahragawan lebih rendah, yakni < 60 kali/menit. Sedangkan orang normal berkisar pada angka 60-100x/menit. Tapi, pembesaran jantung pada pemain sepak bola masih berada di bawah atlet cabang olahraga lain seperti balap sepeda, renang dan marathon. Tapi, ini membuat seorang atlet jadi rentan terkena henti jantung.

Pada tahun 2009, Thiene G. menjabarkan dua penyebab utama Sudden Cardiac Arrest (SCA) pada atlet. Pertama adalah Hyperthrophic Cardiomyopathy (HCM), kondisi di mana otot-otot jantung mengalami pembesaran, tetapi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dan kedua yakni Commotio Cordis, terjadinya benturan di area yang spesifik pada jantung sehingga mengganggu kerja jantung.

Namun, HCM tak bisa langsung diketahui dalam pemeriksaan medis, hingga sang atlet mengalami henti jantung secara mendadak. Ini ibarat bom waktu yang bersembunyi dalam tubuh.

Karena waktu yang sangat krusial bagi orang yang mengalami cardiac arrest, pertolongan pertamanya adalah melakukan resusitasi jantung paru (RJP atau CPR) dan penggunaan defribrilator eksternal otomatis (AED). Ini disebut bisa meningkatkan harapan hidup pasien hingga 23%. 

CPR berfungsi membantu memompa jantung supaya darah bisa mengalir lebih banyak ke organ-organ di seluruh tubuh. Defibrilator eksternal otomatis bertugas untuk mengirim aliran listrik ke jantung. Karena itu, ritme jantung yang semula terhenti bisa kembali terpacu dan keadaan pasien bisa berangsur-angsur membaik.

Gagal Jantung

Kondisi ini terjadi akibat otot jantung gagal memompa volume darah yang dibutuhkan tubuh. Bedanya dengan serangan jantung? Ini adalah kondisi kronis yang bisa datang secara tiba-tiba, atau kerap terjadi secara timbul-tenggelam.

Di sini, otot jantung melemah secara perlahan sehingga sulit memompa darah ke seluruh tbuh lewat aliran darah. Karena "lalu lintas" darah yang pelan, jantung berusaha menormalkannya dengan berdetak lebih cepat. Tapi, justru ini bisa meningkatkan tekanan darah.

Gagal jantung ini biasa disebabkan penyakit lain, dengan penyakit jatung koroner sebagai yang tersering. Tapi, bisa juga akibat gangguan pembekuan darah di paru-paru, masalah di kelenjar tiroid, penyakit katup jantung, cacat jantung bawaan, gagal ginjal, atau tekanan darah yang tidak terkontrol.

Pertolongan pertama pada pasien gagal jantung sama seperti serangan jantung atau cardiac arrest. Tapi, dokter biasa meresepkan obat diuretik demi membantu meredakan kelebihan air dalam tubuh. Obat diuretik mengatasi bengkak di tubuh dan reaksi sesak napas.

Nah, itu tadi perbedaannya masing-masing. Semoga bisa membantumu, ya!


Referensi :

WebMD. (n.d.). Difference between heart attack and heart failure. WebMD. Retrieved November 17, 2022, from https://www.webmd.com/heart-disease/heart-failure/heartattack-vs-heartfailure#1 

Heart attack, cardiac arrest, and heart failure-what's the difference? Cedars. (n.d.). Retrieved November 17, 2022, from https://www.cedars-sinai.org/blog/heart-attack-cardiac-arrest-and-heart-failure.html 

Heart attack and sudden cardiac arrest differences. www.heart.org. (2022, September 16). Retrieved November 17, 2022, from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/about-heart-attacks/heart-attack-or-sudden-cardiac-arrest-how-are-they-different 

Tags:
Twitter